Selasa, 12 Juni 2012

Laa Tahzan - Resensi


Judul Buku      : La Tahzan (Jangan besedih!)
                                                Penulis             : DR.’Aidh al-Qarni
                                                Penerbit           : Qisthi Press
                                                Penerjemah     : Samson Rahman
                                                Penyunting      : Syamsuddin TU dan Anis Maftukhin
                                                Halaman          : 572 halaman
                                                Ukuran             : 15 x 24
                                                Tahun Terbit    : Jakarta, Desember 2004

Seiring berjalannya waktu manusia pada masa kini lebih banyak mengeluh tentang keadaan diri dan selalu menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinnya tanpa menyadari bahwa apa yang terjadi pada dirinya itu adalah atas dasar kesalahan yang dia lakukan tanpa dia sadari dan sugesti yang meyakinkan diri manusia merasa tidak aman dan nyaman dengan keberadaannya, untuk itulah menurut saya mengapa penulis ini memiliki tujuan untuk membuat buku ini karena buku ini adalah perantara lain yang dikategorikan sebagai tempat untuk mencerahkan hati, menawarkan terapi dari penjelasan-penjelasan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang menjadikan buku ini sebagai resep yang manjur untuk digunakan sebagai perantara untuk membersihkan hati dan menghilangkan kesedihan dalam hidup dengan cara bersyukur dan selalu berfikiran positif terhadap apa yang kita dapatkan.
Tujuan mengapa buku ini di tulis adalah agar si pembaca menyadari bahwa apa yang telah ia dapatkan adalah hasil dari apa yang ia lakukan, serta agar memahami bahwa hidup ini harus di jalani dengan penuh rasa syukur bukan malah dengan cara bersedih hati, maka dari itu penulis menyelipkan ratusan tips bagi si pembaca bagai mana cara agar janga bersedih maka dari itu penulis menuliskan judul pada buku ini “Laa Tahzan” yang di ambil dari bahasa arab yang artinya jangan bersedih.
Sebenarnya buku ini di tuliskan oleh seorang dokter yang berasal dari Saudi Arabia yang bernama DR.’Aidh al-Qarni, karna buku ini di terima luas di kalangan masyarakat karna penyampaian penulisnya dengan gaya bahasa yang mengalir dan lugas maka dari itu banyak penerjemah dari berbagai Negara yang mencetak ulang buku ini dengan persetujuan pemilik sah buku “Laa Tahzan” dalam semua versi bahasa.
Buku yang berjudul “Laa Tahzan” ini adalah buku terlaris namun bukan karna hal lain melainkan karna dalam buku ini mengandung manfaat yang banyak bagi pembaca, dengan menyentuh hati sehingga para pembaca menjadi tersadar kembali untuk memperbaiki kehidupan yang selama ini di jalani, secara tidak langsung buku ini menghipnotis para pembaca untuk berprilaku baik dengan kesadaran diri sendiri  bahwa semua yang dilakukan harus berdasarkan hati nurani dan dilakukan hanya mengharap ridha dari Allah SWT.
Banyak bahasa-bahasa yang bisa dijadikan kosakata baru penuh ilmu pengetahuan  yang dapat di gunakan sebagai referensi dalam berkomunikasi maupun  menulis, kata-kata terangkai indah karna diambil dari tafsir Al-Qur’an dan hadist. Motivator terbaik dalam perubahan moral bangsa yang menjunjung tinggi nilai keagamaan serta membantu merubah pola fikir yang salah menjadi pola fikir yang teratur dan sarat akan logika yang membangun.
Sebaik-baiknya buku tetap ada saja kekurangan yang terkandung dalam buku ini karna buku juga menggambarkan manusia yang tidak luput dari kesalahan namun kesalahan yang ada tidak terlampau dominan ketimbang dari manfaatnya, karna buku ini banyak mengambil kajian dari Al-Qur’an sehingga kekurangannya hanya lebih ke bagian penulisan-penulisan kata yang keliru maka dari itu menjadikan suatu ketertarikan tersendiri menjadikan resensi dari buku ini karna berbagi ilmu tidak hanya harus menyampaikan langsung melalui presentasi tapi kita bisa berbagi ilmu dengan cara berbagi informasi bahwa buku ini adalah buku yang nyaris sempurna serta berhasil mengubah sejumlah pembaca sehingga menjadikannya lebih baik lagi
Meski buku ini sangat dominan dengan nilai keagamaan namun apa yang di jelaskan dalam buku ini adalah hal-hal yang banyak terjadi di kehidupan sehari-hari dari segi karakter yang beragam dan menyeluruh terhadap berbagai kalangan. Bagi pemilik buku ini dapat dipastikan tak akan ada kerugian melainkan banyak keuntungan yang di dapatkan dengan memiliki buku ini dengan mengaplikasikan apa yang menjadi penyampaian yang di sampaikan penulis kepada pembaca.
Marilah kita bersama-sama mengambil langkah awal untuk menjadikan diri lebih bermanfaat dengan menghapuskan segala kesedihan yang tidak perlu kitaberlarut-larut memikirkannya serta terus khawatir dengan keadaan yang seharusnya kita syukuri karna tanpa kita sadari begitu banyak nikmat yang telah kita dapatkan namun kita tak menyadarinya padahal apabila kita memiliki sepotong roti untuk dimakan, Minuman untuk diminum, tempat untuk beristrahat itu patut kita syukuri namun sebagian besar orang lupa dan menyebabkan ia mendustakan nikmat yang telah ia dapatkan, betapa malunya diri ini yang terus saja meminta padahal tanpa kita minta ternyata Allah swt telah memberikannya secara cuma-cuma  kita lupa bersyukur dan terus bersedih.
Bagi orang-orang yang selalu bersedih, kalian patut untuk MEMBACA buku ini agar kalian tahu cara agar terhindar dari rasa sedih dan menjadi orang yang pandai bersyukur dan selalu bergembira, karna orang lain akan turut bahagia bila kita  berbagi dengan cara menebar senyuman dan mengajarkan arti dari bersyukur agar menjaga diri dari rasa kufur nukmat…….
Kandungan dalam buku La Tahzan diantaranya adalah :
  1. Sadarilah bahwa jika Anda tidak hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda. Inilah makna sabda Rasulullah: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi.
  2. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan.
  3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan sendirinya.
  4. Jangan mudah terguncang oleh kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.
  5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.
  6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan
    kesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.
  7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkan ketentuan qadha' dan qadar.
  8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.
  9. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk.
  10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri Anda.
  11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.
  12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.
  13. Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.14.
  14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.
  15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.
  16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.
  17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.
  18. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang sepele.
  19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.

Jazaakallaahu khoiran katsira atas perhatiannya semoga kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur dan selalu dilindungi dari kekhilafan dan selalu dibimbing menuju jalan kebenaran, jalan yang Allah swt ridhai dengan mencontoh sifat-sifat nabi Muhammad saw.


Rerensi dibuat oleh :
Nama               : Elsa Meilin Eka Saputri Reawaruw
Usia                 : 19 Tahun
Di resensi        : 27 Januari 2012
Anggota          : FLP Purwakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar