Rabu, 23 Oktober 2013

Happy Weding Helly Apriyanti with anak SMK TRI MITRA

Sebuah Perjalanan panjang yang di lewati dengan rahasia yang telah di gariskan Allah SWT, pada akhirnya bunda Helly adalah guruku hingga kini yang akhirnya menemukan kebahagiaannya dengan bertemunya dengan pasangan hidupnya yang skian lama tak kunjung di temukan,,,,,, akhirnya terabadikan kisah indahnya melalui Foto-foto ini........

Tiada  kata atau ungkapan bahagia yang bisa terungkap ketika orang yang kita sayangi dan banggakan menemukan kebahagiaannya dengan wajah besinar cerah bagaikan mentari di pagi hari.....

Bunda ini adalah awal, anak murid mu ini mewakili sekian ratus siswa dan siswi yang pernah engkau ajar sebagai murid bahkan hingga kini ilmu mu masih selalu terngiang di benak kami.... kami hanya bisa mendo'akan kebahagiaan dan kelancaran kehidupan rumah tangga bunda Helly Apriyanti semoga bisa menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah.... Aamiiin.. Yaa Rabbul Idzati.. ^_^











Sabtu, 19 Oktober 2013

“MENULIS SEBUAH IMAJINASI”


“MENULIS SEBUAH IMAJINASI”
(Melihat setitik noktah hitam dari berbagai sudut)

“Bentuk sebuah titik, tak lebih seperti lingkaran yang memiliki diameter 0.001 milimeter. Lalu, bagaimana jika titik tersebut dijadikan sebuah tema dalam menulis?”

                Tentu saja hal pertama yang terbersit dalam benak masing-masing orang adalah kalimat Tanya, “Bagaimana bisa?” __bukannya sebuah jawaban. Kurang lebih dari mayoritas jawaban hampir seperti itu. Namun lain halnya dengan beberapa orang yang berkumpul dalam sebuah komunitas kepenulisan, ataupun kesusasteraan secara umum. Subyektifnya, masing-masing orang haruslah memberikan sebuah pemikiran (pandangan :read) yang berbeda. Bayangkan jika dalam komunitas itu berdiri lima, sepuluh, atau bahkan lima puluh sampai seratus orang. Maka dari setitik tema tersebut, akan muncul seratus bahkan dua ratus lebih imajinasi dari setiap orangnya. Dari sebuah kronologi diatas, maka dapat diambil sebuah garis besar bahwa dari hal sekecil apapun imajinasi dapat dikembangkan menjadi sedemikian rupa.
                Menurut pemikiran hemat Al-Faroby, imajinasi adalah sebuah ingatan lama yang terkombinasi dengan ingatan baru yang tersusun secara universal maupun tersusun setelah dilakukan pemilahan. Sistematisnya kurang lebih seperti diatas, definisi, tujuan dan objek sebuah imajinasi jika kita uraikan tidak akan menemukan sebuah kesimpulan yang akurat. Hal tersebut dikarenakan sifat dari imajinasi itu, semakin kita gali semakin dalam pula imajinasi itu.
***
                Menulis, dalam hal tersebut diperlukan sebuah kecenderungan imajinasi yang kuat bagi setiap penulisnya. Imajinasi yang kuat ada, karena terbentuk dengan sendirinya, ada juga imajinasi yang dibentuk oleh dirinya (penulis :read). Dalam menulis, ada sebuah anggapan bahwa “Jika ingin menulis, tulislah apa yang kamu ketahui” dan “Jika ingin menulis, tulislah apa yang bisa kamu tulis” __dari kedua anggapan tersebut dapat kita simpulkan bahwa seorang penulis, pertama, haruslah dapat me-remaining ingatan (imajinasi) yang telah terkumpul dimasa lalu dan sekarang kemudian me-make ulang menjadi sebuah hasil tulisan yang baru. Kedua, penulislah haruslah dapat menciptakan imajinasi baru, yang tidak terpaku pada imajinasi apapun. Sedikitnya, inilah salah satu buah dari pemikiran Al-Faroby yang dapat kita ambil.  Masih banyak hal yang dapat kita pelajari dari pemikiran pakar-pakar kesusasteraan terkemuka, seperti Al-Kindy, Leo Tolstoy, Ernest Hemingway, dll. Kemudian dari berbagai pandangan mereka yang berbeda-beda itu, dapat kita aplikasikan untuk menulis sebuah imajinasi. Bagaimana sebuah imajinasi itu terbentuk dan dibentuk kemudian dibentuk-ulang kembali dan lagi. Sebagai contoh kecil saja, dari sebuah pantun dapat kita kembangkan menjadi sebuah puisi, dari puisi kemudian menjadi cerita pendek, dari cerita pendek kemudian menjadi cerita bersambung, kemudian kita kembangkan lagi menjadi sebuah novelet yang akhirnya dapat kita jadikan sebuah novel. Dari satu hal kecil seperti titik noda hitam yang berdiameter 0,001 milimeter pun dapat kita kembangkan seperti halnya diatas. Sehingga tidak ada sebuah kemungkinan sekecil apapun “apapun itu” yang tidak dapat kita kembangkan menjadi sebuah tulisan.

Bersambung …



*Jika dilanjutkan, seperti yang telah saya tulis. Penjelasan ini tidak akan menemukan ujung, maka sekiranya hal tersebut dapat menjadi materi pembuka dalam rutinan online kita saat ini. Dari materi diatas, semoga dapat menumbuhkan motivasi pertanyaan, sanggahan, ataupun saran dari seluruh anggota.

*Oleh: MD. Andi Ardana