Selasa, 31 Januari 2012

”Menulis Adalah Hal Yang Menyenangkan”



Pasti kebanyakan orang akan beranggapan bahwa orang yang punya hobby menulis adalah orang yang aneh karna orang yang punya hobby menulis cenderung pendiam dan tidak bisa komunikasi dengan yang lain karna komunikasinya cenderung dengan menggunakan tulisan. Disini saya ingin menampik pendapat itu dengan cara menjelaskan bahwa menulis adalah hal yang menyenangkan karna kenapa, menulis adalah suatu perantara bagi orang-orang yang memiliki imajinasi atau ide dengan menuangkannya kedalam cerita dalam bentuk tulisan, selain itu banyak sekali manfaat positif yang bisa di ambil dari menulis diantaranya melatih kelincahan jari dan tangan, mengasah otak untuk berimajinasi, berkreasi dengan tangan dikombinasi dengan kecerdasan akal, berekspresi dengan berbagi cerita sehingga dapat dibaca oleh orang lain. Ada sebagian yang menyatakan bahwa punya hobby menulis sulit berkomunikasi namun itu adalah kesalahan besar, malah justru sebaliknya orang yang memiliki hobby menulis adalah orang yang pandai berkomunikasi dengan dua cara yaitu dengan komunikasi langsung dan komunikasi melalui tulisan, hanya saja sebagian penulis terkadang sulit berkomunikasi hanya ketika ia bertemu dengan orang yang baru tapi apabila orang yang baru itu bisa di ajak komunikasi yang menyenangkan barulah komunikasi berjalan lancar, para penulis menganggap pembicaraan itu harus menyenangkan namun masih dalam batas aturan bahasa yang baik dan tidak menggunakan bahasa yang sia-sia atau tidak bermanfaat, bukan berari seorang penulis tidak bisa bersenda gurau justru banyak penulis yang bisa membuat pembaca berimajinasi dan tertawa ketika membaca tulisan-tulisan.
Saya adalah orang yang kurang suka menulis dulu, namun saya di beri kesadaran bahwa dengan menulis kita dapat mengarsipkan setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita bahkan setiap detilnya entah itu hal yang menyenangkan, menyedihkan, lucu, penuh emosional, dan lain sebagainya namun orang yang tidak memiliki kesenangan dalam menulis ia tidak memiliki dokumen terperinci yang dapat di gunakan sebagai tempat untuk mengenang setiap detik kehidupan yang dilalui dengan penuh manfaat.
Kelebihan lain dalam menulis adalah ketika si penulis sudah tidak ada di dunia ia masih diingat oleh para pembaca ceritanya bahwa beliau pernah melewati hari dalam kehidupan di dunia sehingga dapat berbagi cerita dalam bentuk tulisan yang penuh manfaat dengan motivasi, pesan dari penulis, hiburan, atau tulisan yang sarat akan ilmu pengetahuan.
Mau tau apa saja yang bisa di lakukan dengan menulis? Baca judul lain dari tulisan ku ya......... judulnya ”Ini koleksi tulisanku, mana koleksi tulisanmu?” smoga terinspirasi untuk menulis……^_^

Senin, 30 Januari 2012

Elsa Reawaruw: “Aku dan FLP”

Elsa Reawaruw: “Aku dan FLP”: Kalau ada orang yang tanya bagaimana hubungan antara aku dan FLP, mungkin orang yang tahu ada yang heran karna tidak percaya atau meng...

“Aku dan FLP”


Kalau ada orang yang tanya bagaimana hubungan antara aku dan FLP, mungkin orang yang tahu  ada yang heran karna tidak percaya atau menganggap aku mengada-ada dan  mungkin akan ada yang berpendapat “ ih  ko sama kaya aku, eh hampir mirip si, enggak sama persis juga” aku gak tau gimana pengalaman orang lain dengan FLP tapi disini aku akan sedikit menceritakan kisah singkat antara aku dan FLP serta bagaimana aku mengenal FLP.
Aku  adalah orang yang baru mengenal FLP, perkenalan ku dan FLP sangat singkat, berawal dari iseng membaca buku milik umiku, ternyata buku itu sangat menarik untuk dibaca dan membuat aku penasaran untuk menyelesaikan bacaanku, padahal dulu aku adalah orang yang paling malas membaca, kalau liat buku gak suka aja,,,!*%#@$ karna ketebalan buku-buku bagiku membuat bosan! belum lagi jika aku melihat isi buku yang berisi rangkaian tulisan yang begitu buaaanyaak,,,,!? huuuft,,,*#^$ malas sekali rasanya*_*. tapi semuanya berubah, kini buku telah menjadi sahabatku ^_^, memberi  inspirasi padaku, bahwa aku bisa berekpresi dan berbagi cerita melalui tulisan dengan cara menulis apapun yang ada di fikiran atau imajinasiku, serta membatuku untuk bisa bercerita dan melapangkan perasaan yang tidak karuan karna permasalahan hidup yang menghimpit. 
Setelah berubah menjadi orang yang gemar membaca,  aku mulai berniat untuk membaca buku-buku yang lain, namun di buku yang aku baca beberapa, aku tidak menemukan forum atau tempat yang bisa menampung rasa penasaran yang aku punya tentang menulis dan juga membaca!? sampai pada suatu hari aku mengikuti seminar kewirausahaan di salah satu universitas di Purwakarta,  di sana ada bazzar buku yang membuat aku segera membuang rasa penasaran untuk mencari forum atau tempat yang bisa di jadikan sebagai penyaluran keinginan untuk belajar tentang menulis dan terus membaca, akhirnya aku melihat-lihat buku untuk di beli dan di baca tentunya,  tertariklah aku dengan salah satu buku yang berjudul  “How to Get Marriage”, hehe,,,, pasti pada heran ya kenapa aku tertarik sama buku itu ^_^ upsss sorry rahasia,,.*%$#@...Tapi syukur alhamdulillah tak disangka-sangka Allah SWT akhirnya mengijabah do’aku melalui buku itu, di dalam buku tersebut menceritakan kisah orang-orang yang aktif menulis di FLP, ternyata FLP cukup terkenal di kalangan penulis dan “kutu buku” alias orang yang hobby membaca. aku melihat logo FLP di beberapa buku yang ku lihat akhirnya aku semakin penasaran untuk mecari tahu, langsung saja aku menyalurkan rasa penasaran ku dengan datang ke warnet dan membuka mbah GOOGLE, di situlah aku mencari informasi tentang FLP, ternyata FLP adalah (Forum Lingkar Pena) yang dijadikan sebagai wadah untuk memunculkan penulis-penulis yang berbakat, tapi bukan menjadi penulis terkenal tujuan utamaku melainkan hanya ingin berbagi pengalaman dengan banyak orang serta menjadikan tulisanku arsip untuk diri sendiri dengan harapan bila suatu saat nanti jiwa sudah tak ada lagi dalam raga tapi sebagian orang yang membaca tulisanku tau bahwa aku pernah ada di dunia ini untuk berbagi cerita pengalaman hidupku dan berharap semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca.
                Setelah tau sedikit informasi tentang FLP aku makin penasaran untuk mencari tahu terus sampai  ada pertanyaan di benakku yang langsung terjawab, ada gak ya grup FLP di facebook, setelah aku menuliskan “FLP” di pencarian ternyata banyak sekali grup FLP mungkin hampir di setiap kabupaten atau kota ada grup FLP, tapi aku mencari grup yang dekat dengan tempat tinggal ku, Alhamdulillah di purwakarta ada organisasi FLP yang sudah berjalan, akhirnya,,,,,,,,,,,,,,,,^_^! aku sangat ingin menjadi anggota di FLP Purwakarta, mulailah aku mencari contac yang bisa di hubungi untuk menanyakan persyaratan agar dapat menjadi anggota di sana, jalan untuk menjadi anggota FLP dipermudah^_^ entah mengapa ketua pelaksana acara seminar kewirausahaan yang aku ikuti waktu itu adalah salah satu anggota FLP yang bernama Hanifah, langsung saja aku menanyakannya pada saudari hanifah mengenai informasi untuk menjadi anggota FLP, informasi dengan mudah aku dapatkan dari saudari hanifah. Akhir tahun 2011 itu menjadi jalan yang sangat mulus dan mudah untuk mengetahui tentang FLP, aku hanya di minta hadir untuk melaksanakan rutinan FLP di Purwakarta yang bertempat di masjid yang ada di universitas dimana saudari hanifah melaksanakan studynya.
Di awal tahun 2012 aku baru dapat menyampatkan untuk menghadiri rutinan FLP Purwakarta  tepatnya jam 15.30 pada hari sabtu, 07 Januari 2012 aku datang ke Purwakarta untuk mengikuti rutinan yang pertama. Karna saking semangatnya aku datang mencoba lebih awal namun karna perjalanan cukup macet aku datang sedikit terlambat, setibanya di depan gerbang universitas yang ada di Purwakarta lokasi dimana rutinan akan dilaksanakan hujan turun cukup deras, langsung saja aku turun dari angkutan umum dan bergegas berlari menuju masjid tempat dimana rutinan berlangsung sambil hujan-hujanan, sesampainya di tempat aku hanya melihat dua wanita berjilbab yang duduk di pelataran masjid sambil membaca buku, aku rasa dua wanita itu adalah anggota dari FLP, ternyata dugaan ku tidak salah mereka adalah anggota FLP Purwakarta. Langsung saja aku meminta maaf karna terlambat hadir namun ternyata acara rutinan belum dimulai,  sambil menunggu kedatangan anggota yang lain adzan berkumandang memanggil kami untuk lebih dahulu melaksanakan sholat ashar, selesainya sholat ashar ternyata anggota yang lain telah hadir, akhirnya dimulailah rutinan pertemuan FLP Purwakarta, aku di minta memperkenalkan diri dan mengisi formulir pendaftaran sebagai pelengkap persyaratan menjadi anggota, pada akhirnya hari itu resmilah aku menjadi anggota FLP.
Belum ada genap satu bulan aku begabung dengan FLP aku banyak mendapatkan ilmu baru dengan seiring berjalannya waktu aku mulai beradaptasi serta cepat akrab dan menyesuaikan diri dengan para anggotanya meski ada rasa minder campur grogi karna aku bukanlah orang yang memiliki pengalaman tentang menulis, begitu banyak pelajaran dan kebiasaan yang baru ku lakukan di FLP yang memotivasi diri agar menjadi lebih baik lagi dan mengambil nilai-nilai positif yang anggota lain miliki. Aku merasa nyaman dengan aktivitas yang ada karna aktivitas yang di lakukan adalah aktivitas yang positif dan dapat meningkatkan kemampuan menulis kami. Di FLP aku mendapatkan teman baru, cerita baru, pelajaran baru, pengalaman baru, wawasan baru, dan aku merasa mendapatkan dunia baru walau anggota yang ada tidak mencapai belasan di setiap daerahnya namun kami tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kini bagiku buku itu lebih berharga dan lebih banyak manfaatnya karna buku adalah teman yang setia, guru yang tidak pernah marah, dan banyak ilmu yang bisa di dapatkan dari buku. Menulispun tidak kalah menyenangkannya karna dengan menulis aku bisa merasakan ketenangan, bisa menyalurkan semua kreasi yang terlintas di dalam benak dan angan untuk ku tulis dalam bentuk tulisan karna kita dapat menuliskan tentang banyak hal yang pernah terjadi atau hanya sekedar  fantasi, selain itu aku juga bisa berbagi pengalaman hidup untuk memotifasi kawan-kawan yang lain utuk sadar bahwa setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidup yang harus di jalani sesuai dengan kemampuan masing-masing, karna itu marilah kita bersama-sama menggali potensi diri di bidang apapun dengan mengacu pada hal positif sehingga kita dapat terus bersyukur dengan kemampuan yang kita miliki.
Perasaan yang di rasakan saat itu hingga kini adalah rasa bahagia yang teramat sangat dapat mengenal FLP karna dapat dikelilingi orang-orang hebat juga rendah hati serta menjunjung tinggi nilai moral dari segi agama sehingga dapat saling menghargai antar anggota baru maupun senior, bisa belajar tentang pengalaman hidup serta pengalaman menulis dari setiap anggota, mendapatkan teman baru sekaligus keluarga baru dimana menurutku teman adalah jendela dunia selain buku, kita bisa belajar bukan hanya dari buku dan menulis akan tetapi dengan cara mendengar cerita atau curhatan kita dapat menyerap pengalaman hidup dan pengalaman menulis mereka dengan baik tanpa perlu merangkum atau pun membaca buku beratus-ratus halaman, karna manusialah yang menghasilkan tulisan dan bacaan sehingga menjadi cerita yang dapat dibaca dan dibagikan kepada orang lain sebagai ilmu, hiburan, dan pengetahuan yang belum tentu setiap orang alami dalam hidupnya.
Subhanallah, Walhamdulillah, ucap syukur atas nikmat yang telah Allah berikan padaku untuk dapat mengambil ilmu dari forum FLP terutama dari anggotanya yang bersahaja.

Nama                    : Elsa Meilin Eka Saputri Reawaruw
Usia                       : 19 Tahun



Anggota               : FLP Purwakarta

Rabu, 25 Januari 2012

Elsa Reawaruw: “Besarnya Kasih Sayang Umi Yang Tak Disadari Jihan...

Elsa Reawaruw: “Besarnya Kasih Sayang Umi Yang Tak Disadari Jihan...: Seperti kebanyakan ibu pada umumnya, Umi bahagia ketika ia tau bahwa dia tengah mengandung anak perta...

“Besarnya Kasih Sayang Umi Yang Tak Disadari Jihan”


Seperti kebanyakan ibu pada umumnya, Umi bahagia ketika ia tau bahwa dia tengah mengandung anak pertamanya dengan abi, seperti yang dibayangkan selama ini bahwa menjadi ibu bukan hal yang mudah namun semua itu tak terasa berat dilakukan umi karna begitu sayangnya orang tua terhadap anaknya.
Namun tak bisa di pungkiri masih banyak juga di luar sana wanita yang tak bertanggung jawab yang tega membuang anaknya akibat perbuatannya yang nista dan tidak terpuji lalu ia membuang jejak kesalahannya bahkan dengan cara membunuh manusia yang tak berdosa serta tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada anaknya untuk melihat dunia.
Namun tidak dengan Jihan dan kita semua yang alhamdulillah diberi kesempatan untuk melihat dunia dan memiliki orang tua yang menyayangi kita dan semua ini patut kita syukuri. Umi adalah ibu yang penuh dengan rasa tanggung jawab dan ikhlas hati merawat jihan sedari  kandungan hingga jihan besar nanti.

Masa Kandungan
Sejak dari awal umi mengetahui ada makhluk hidup yang sedang tumbuh perlahan dalam kandungannya, umi mengucap syukur selalu di setiap sujudnya dengan terus berdo’a semoga dia dapat menjaga apa yang telah di amanahkan kepadanya dan abi (suaminya) melalui anak yang ada dalam kandungannya sehingga dapat menjadikan anak yang soleha dan menjalankan ajaran serta syari’at agama islam.
Hari demi hari ia lalui dengan suasana yang berbeda dan perkembangan yang berbeda ketika suatu saat umi merasakan mual yang cukup parah yang membuatnya hamper tidak mendapatkan asupan makanan disebabkan mual setiap kali ia selesai makan dan terus-menerus hingga usia kandungan empat bulan setelah melewati masa kandungan bulan ke empat umi merasakan hal lain yang baru, dia mulai menginginkan sesuatu yang aneh dan cenderung jarang sehingga sulit untuk di temukan, contohnya: bangun jam 2 malam kemudian menginginkan agar dicarikan bubur surabaya, sate padang, bubur kacang hijau rasa durian, pengan jeruk yang kecil-kecil, dan sebagainya padahal ketika makanan itu sudah ada umi hanya memakannya sedikit sekali sehingga seringkali abi yang akhirnya menghabiskan makanan umi. Tak pernah umi melakukan hal itu sebelumnya sehingga membuatnya merasa aneh dan ternyata itu memang umum di alami ibu-ibu yang sedang mengandung yaitu nyidam.
Hari – hari yang berat umi lalui dengan ikhlas, logikanya kita sebagai orang yang awam saja apabila membawa tas berisi barang-barang tidak setiap waktu kita sanggup membawa tas tersebut kemanapun kita pergi karna ada kalanya kita kelelahan membawa barang tersebut kemudian menyimpannya karma kelelahan, tapi tidak bagi ibu yang mengandung apapun aktivitas yang ia lakukan ia selalu membawa serta anak yang ada didalam kandungannya tanpa mengenal rasa lelah bahkan dia rela menyita waktunya untuk lebih mencurahkan segala perhatiannya pada kandungannya.
Disetiap malamnya umi merasakan serba salah untuk mencari posisi yang nyaman untuk tidur dengan kondisi perut yang lama kelamaan makin membesar, saat tidur ke kiri tak nyaman, ke kanan tak nyaman, terlentang tak nyaman bahkan tak bisa mengambil posisi tidur tengkurap, sungguh dalam waktu sembilan bulan menggandung itu pun sudah menjadi perjuangan yang besar dari seorang Umi untuk Jihan.

Detik - detik Menegangkan
Setelah sekian lama melalui hari demi hari dengan penuh perjuangan umi pun akhirnya memasuki usia kandungan sembilan bulan, dua hari sebelum usia kandungan umi genap sembilan bulan umi mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan persalinan di dampingi suami tercintanya Abi. Saat tepat genap sembilan bulan usia kandungan umi ada keanehan yang menyebabkan umi harus di bawa ke rumah sakit untuk menghadapi proses pemeriksaan intensif, selesainya dokter memeriksa kondisi kandungan umi saat itu dokter tersebut lalu memberitahukan kepada sepasang suami istri itu bahwa ada kelainan yang di alami kandungan umi yaitu bayi yang ada di dalam kandungan umi terbelit oleh tali pusar sehingga tidak bisa memungkinkan umi untuk melahirkan secara normal karna mengingat resiko kematian yang cukup besar yang akan di alami anak yang berada dalam kandungan umi, umi pun merasa gundah dan sedih atas fonis yang dokter katakan padanya dan air matapun menetes dari mata calon ibu muda yang tengah lama menantikan kehadiran buah hatinya karna tak sanggup lagi membendung kesedihan dan kehawatiran yang mendalam.
Tak hanya umi yang mengalami kegelisahan, Abi sebagai suaminya pun turut mengalami kegelisahan yang hebat sehingga abipun bertanya pada dokter “lalu apa solusi terbaik yang harus kami ambil agar ibu serta anak dapat selamat?” dokter memberikan solusi yang cukup menenangkan ”Jalan terbaiknya adalah  melakukan operasi cesar yang semoga saja kemungkinan untuk menyelamatkan keduanya sebanyak 75% sisanya kita pasrahkan semua pada Yang Maha Kuasa Allah SWT. Saat itu juga abi mengurus segala keperluan operasi yang akan di jalani istrinya, sedangkan umi mempersiapkan diri untuk menghadapi operasi yang mengorbankan antara hidup dan matinya demi melahirkan jihan ke dunia.
Operasi pun mulai di lakukan, sebagai seorang suami abi khawatir menunggu  proses operasi yang sedang di jalani istrinya, abi berusaha menenangkan diri dengan sholat dan berdo’a agar istri dan anaknya dapat selamat.
 4 jam Operasi di lakukan dokterpun akhirnya keluar dari ruang operasi dan Abi langsung menanyakan kondisi istri dan anaknya, yang alhamdulillah dokter menyampaikan kabar gembira” Selamat bapak resmi menjadi seorang ayah dari putri yang cantik dan bapak bisa langsung melihat kondisi mereka saat ini, ” Abi mengucap syukur dan mengelus dadanya karna merasa lega mendengar kabar tersebut lalu mengucapkan terimakasih kepada dokter yang telah membantu proses operasi istrinya, abi pun bersujud untuk bersyukur kepada Allah SWT kemudian masuk untuk melihat kondisi istri dan anaknya di ruang operasi lalu langsung menggendong putrinya itu dan mengadzaninya, suasana yang bahagia dan cukup meneganggan menanti kelahiran putri tercinta, umipun tersenyum bahagia dan mengucap syukur serta menitikan air mata bahagia bagai mutiara atas kebesaran Allah telah memberikan kesempatan pada umi untuk mengemban amanah yang baru yaitu menjadi seorang ibu dan umi untuk putri yang dinamainya “Jihannisa”.
Kekecewaan yang berujung “Bahagia”
Tak terasa sembilan tahun pun berlalu begitu cepat dengan tingkah laku Jihan yang beragam dan masih teringat jelas oleh umi detik menegangkan saat putrinya itu di lahirkan. Saat ini Jihan berusia sembilan tahun dan sedang duduk di bangku kelas 3  Sekolah Dasar di salah satu sekolah favorit di kotanya berkat perjuangan abi dan uminya yang terus bekerja keras mencari pundi - pundi uang untuk membesarkan dan menyekolahkan putrinya. Untuk bersekolah di sekolah tersebut bukan suatu hal yang mudah karna syaratnya adalah anak beserta orang tua harus melewati serangkaian test untuk mengukur kelayakan anaknya untuk bersekolah di sana dan alhamdulillah Jihan berhasil masuk ke sekolah itu sampai ia menduduki bangku kelas 3 Sekolah Dasar.
Pada pertengahan semester kelas 3 di sekolah jihan ada Ujian Tengah Semester (UTS) dan jihan melewati ujian dengan lancar dan mendapatkan hasil nilai yang lumayan baik. Seusai Ujian Semester liburan pun tiba, jihan, umi dan abinya pergi berlibur ke tempat saudaranya di luar kota, tapi jihan memiliki  PR yaitu menghafal surat pendek dalam al-qur’an selama liburan. tak henti-henti umi mengingatkan jihan untuk tidak larut di liburan kali ini karna dia punya kewajiban untuk belajar.
Namun jihan selalu mempunyai beragam alasan untuk menentang perkataan umi, memang semenjak pertama kalinya jihan sekolah sering kali jihan membuat uminya menangis karna setiap kali ia belajar dan di beritahu bagaimana cara yang benar dalam belajar, jihan sering kali membuat ulah dan melawan bahkan sampai menghardik lebih keras dari pada umi sehingga umi merasa sedih atas perbuatan jihan walau sering kali umi mengingatkan bahwa apa yang jihan perbuat itu bukan perilaku yang baik sebagai seorang anak perempuan yang soleha. Jihan hanya mengingat pesan itu sejenak dan keesokan harinya ia melakukan perbuatan yang sama secara berulang kali.
Liburan akhirnya telah usai namun jihan tak kunjung menyelesaikan tugasnya hingga jihan masuk sekolah dan umi mengetahui jihan belum menyelesaikan PRnya itu untuk menghafal surat-surat pendek yang ada di al-qur’an serta terjemahannya hingga tiba saatnya kemarahan umi memuncak saat jihan sedang menghafal dengan tidak serius bahkan cenderung untuk bermain-main dan melakukan perbuatan yang tidak pantas kepada uminya sehingga umi khilaf karna tak sanggup lagi memberitahu jihan sampai Umi memukul Jihan dengan cukup keras, saat umi sadar bahwa ia telah memukul putri tercintanya ia langsung terdiam dan pergi ke kamarnya, umi menyesal karna tak bisa memberi tahu dengan cara yang benar.
Kekecewaan itu terus menghantui perasaan umi sampai abi pulang kerumah seusainya ia bekerja, abi melihat keanehan di raut wajah istrinya yang terlihat muram, rasa penasaran abi langsung ia tuangkan dengan cara menanyakannya langsung pada istri tercintanya.”Umi ada masalah apa? raut wajah umi nampak berbeda dari biasanya?” umi membuka suara untuk menjawab pertanyaan suaminya” Abi maafkan Umi yang tidak bisa mendidik anak kita dengan baik.” “memang ada apa umi berkata seperti itu?” abi menanyakan kembali untuk mengetahui kejelasan masalah yang terjadi. Umi menjelaskan apa yang terjadi, “saat umi mengajari jihan belajar dan menghafal, penyakit jihan kambuh lagi dia terus-terusan bermain dan tidak serius dalam belajar, kesombongannya memuncak dan merasa dia yang paling benar sampai dia menghardik umi bi, dia mengahardik umi sambil menatap umi dengan tatapan melawan, umi khilaf langsung memukulnya bi, umi tidak bisa jadi umi yang baik untuk jihan sampai jihan punya perilaku tidak terpuji seperti itu.” Abi mencoba menenangkan istrinya, ” Umi…. Umi abi fikir ada apa…..? umi tidak salah bersikap demikian karna jika kita telah memberi tahu dengan cara yang baik sebanyak 3 kali namun ia tetap saja melakukan kesalahan yang sama kita wajib memukulnya agar dia sadar. Tapi apabila memang umi menganggap apa yang umi lakukan itu salah lebih baik umi pergi mengambil wudhu kemudian melaksanakan sholat taubat.” Bimbing Abi kepada umi untuk melaksanakan sholat umi kerjakan segera.
Seusai sholat umi sedikit merasa lega, dalam do’anya umi memohon ampun kepada Allah SWT berdo’a semoga ia dapat menjadi ibu yang baik karna Allah dan berdo’a agar jihan putrinya di beri kesadaran atas kesalahannya. Subhanallah tanpa di sadari Allah SWT mengijabah do’a umi yang penuh ketulusan pada hari itu juga. Jihan yang sedang mengunci diri di kamar karna kemarahannya di pukul oleh umi sehingga jihan merasa ia tidak di sayangi uminya atas perlakuan uminya itu. Tiba-tiba atas kuasa allah SWT jihan seakan di tuntun perlahan menuju meja belajarnya  dan mengambil album yang terletak di antara buku bacaanya, jihan membuka satu persatu lembaran potret gambarnya bersama abi dan uminya, dalam album itu jihan melihat ketulusan umi pada setiap potret gambar yang bahagia membimbing, bermain, dan mengajari jihan sewaktu kecil hingga saat ini akhirnya dia sadar perlahan atas kesalahanya, satu persatu ulah dan kenakalannya terhadap umi terputar dalam memory gadis itu dan ia menyesali perbuatannya karna ia sering kali melakukan kesalahan yang sama dan umi baru pertama kalinya memukul jihan atas perlakuan jihan yang keterlaluan pada uminya. Jihanpun meninggalkan album di atas meja belajarnya dan bergegas menghampiri umi kemudian memeluk uminya  sambil meminta maaf atas ketidak sopanan sikap jihan dan atas kesombongan jihan. Jihan mengaku bersyukur di anugrahi umi dan abi yang begitu menyayanginya.