Kamis, 07 Juni 2012

“Kebahagiaan Diakhiri Derita”


“Kebahagiaan Diakhiri Derita”
“2 bulan sudah kita lalui hari bersama menjalin ikatan cinta, apakah cintamu masih besar seperti dulu kepadaku?, karna hati ini mulai khawatir cinta itu perlahan luntur” (SMS Mei untuk kekasih nya)
Sms pun terkirim dari Hp Mei menuju Hp di Sebrang sana Yaitu Feb Pacar pertama yang begitu Ia cintai sehingga Ia sangat berharap hubungannya akan berlangsung lama hingga ajal menjemput, wanita belia itu menunggu balasan dari kekasihnya. Meski setiap hari bertemu di sekolah wanita manis yang setiap hari mengenakan jilbab itu jarang terlihat mesra atau berduaan dengan kekasihnya, karna Mei menginginkan hubungan dengan kekasihnya untuk saling memotivasi dalam kebaikan bukan tipe pacaran dalam tanda kutip.
Hp berdering, ternyata (Feb Kekasihku Memanggil……) telfon pun ia angkat segera dengan hati gembira
“Halo, Assalamualaikum……”
“Wa’alaikum salam, lagi ngapain? “
“Nunggu balasan sms kamu”
“kenapa kamu berfikiran kaya gitu sih?!, dengerin ya Mei Cinta aku itu cuma buat kamu, aku sayang sama kamu dan itu gak akan pernah berubah atau luntur sedikitpun”
“Aku hanya bisa berdo’a dan berharap semoga demikian, dan semoga sesuatu yang negative yang aku fikirkan ini salah.”
“Aku akan buktiin kalo cinta aku Cuma buat kamu”
“Makasih ya Febb aku syang kamu”
“Aku juga Mei…….”
“Sampai ketemu sayang….”
“Ya Assalamualaiku……”
“Wa’alaikum salam”
Tuthhh……. Percakapanpun terhenti, Mei dan Febb memulai kisah kasih mereka di awal januari semuanya terjadi mengalir begitu saja saat mereka berdua menyadari ada rasa sayang  di antara keduanya kini hubungan mereka sudah 2 bulan berjalan.
 Pemilik nama lengkap Meilinesty Safitri adalah gadis manis yang setiap hari selalu mengenakan jilbab yang kini sedang mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dan mengambil jurusan Teknik Komputer, ia cukup terkenal sebagai gadis yang cerdas dan pendiam kehidupannya bagai latar tebing curam yang harus membuatnya  merasakan pahit getirnya hidup dan menjadi gadis yang lebih dewasa dari  usianya, namun ia berhasil melewatinya sampai Feb hadir sebagai teman yang kini menjadi kekasihnya dan sangat ia cintai.
Berbeda dengan pemilik nama lengkap Febbry Assyukri yang sering di panggil Febb adalah laki-laki manja yang terbiasa hidup serba kecukupan namun sekolah di satu sekolah yang sama dengan jurusan yang berbeda yaitu Teknik Motor Otomotif di kenal sebagai lelaki yang bersih dan cukup tampan juga memiliki banyak teman namun tidak terlalu cerdas atau pandai, lelaki ini adalah kekasih Mei.
Sering kali sepulang sekolah Mei mengajak belajar bersama Febb agar dapat berbagi ilmu bersama namun Ia lebih sering mengajarkan Febb, pada saat pertamakali belajar bersama ada kejadian lucu yang membuat Mei tersipuh malu.
Bell pulang sekolah berbunyi Febb keluar lebih dulu dan melewati ruang kelas kekasihnya.  Mei memanggil dengan tanpa suara isyarat bahasa hanya mereka  yang tau maksudnya,
“tunggu aku keluar kelas”, Feb pun menunggu dengan sabar sampai kekasihnya keluar dari kelasnya.
“Dooooorrr……….!! Kaget ya? Lama ya nunggunya?”
“enggak ko, ada apa ko tumben minta di tungguin, ?”
“hmmm, belajar bareng yu?! 2 minggu lagi kan UTS…..,,,,”
“boleh,,, dimana?”
“ di rumah kamu aja, pelajaran apa yang membuat kamu sukar memahaminya?” (tanya Mei tanpa memikirkan kekasihnya itu tersinggung atau tidak)
“iya ….iya ….. Pacarku yang pinter ini lagi nyindir cowoknya ya,,,,,,! kalo menurut aku yang gak bisa aku pahami itu, mata pelajaran Matematika dan Fisika” (Febb berbicara sambil menatap mata Mei untuk memperjelas apakah kekasihnya  itu berniat menyindir ataukah hanya ingin membantu)
“Iiich orang gak nyindir juga,,,,L kan siapa tau aku bisa bantu*$%# L
“iya aku tau, Cuma bercanda juga!! ko ngambek,,,? Makasih ya Mei yang manis udah perhatian sama aku, yuk kita jalan untuk belajar bareng” (sambil mengelus kepala Mei, Febb berbicara sambil menunjukan perhatian, kasih sayang dan rasa terimakasih atas perhatian kekasihnya yang merasa bersalah karna merasa Febb tersinggung atas ucapannya untuk mengajak belajar bersama). Sesampainya dirumah mereka makan siang bersama keluarga Febb, Ia  selalu menyimpan kebohongan atas alasannya setiap libur akhir pekan berkunjung ke Jakarta hingga Mei menyimpan rasa penasarannya untuk bertanya, sampai pada satu waktu ia memiliki kesempatan untuk bertanya saat mereka sedang pergi jalan-jalan bersama.
“Febb aku boleh tanya sesuatu gak?”
“Apaaa? Sesuatu banget&^%$# hehehe……Bilang aja? Ko peke ijin segala boleh apa enggaknya, ya jelas boleh dong.”
“Ich… becandanya!!... Kamu ko seneng banget ya kalo pergi ke Jakarta, boleh tau gak kenapa? selain kamu mau mengunjungi nenek mu yang sangat kamu sayang itu?”
Febbry tertegun sejenak atas pertanyaan kekasihnya itu, ada rasa bersalah dihatinya karna tengah membohongi kekasih yang sangat ia cintai.
“hmmmm,,,, udah deh gak usah di bahas, aku yakin kamu ke Jakarta itu karna kamu sayang banget  sama nenek kamu,dan pengen kasih perhatian dengan mengunjungi beliau setiap  minggu” (Mei membatalkan pertanyaan yang ia ajukan karna tak kunjung mendapat jawaban dari Febb yang termenung semakin merasa bersalah karna kekasihnya begitu mempercayai lelaki yang tega membohongi dan membagi hatinya kini)
“ehm…. Gini sebnernyaaa….”
“udah,,,,, aku percaya kamu ko, tapi aku minta satu hal, jangan pernah sia-siakan kepercayaan aku ya! karna aku sayang sama kamu makanya aku akan percaya sama kamu, jadi jangan kecewain aku”
“I… Iya aku akan jaga kepercayaan kamu ko, dan aku gak akan pernah mau mengecewakan kamu. Makasih ya atas kepercayaan yang udah kamu kasih buat aku, aku juga suka reunian di Jakarta sama teman – teman SD aku, itu alasan lain aku seneng ke Jakarta. Memang kamu fikir alasan lain aku senang sana apa?”
“Aahhh Gak ko, oh ya gak kerasa ya sekarang udah di pertengahan maret, minggu ini kamu mau ke Jakarta lagi?”
“iya kita udah 2 bulan lebih hubungan, minggu ini aku enggak sana ko, ada apa?”
“minggu ini aku, ibu dan adik-adik mau jenguk ayah di LP(Lembaga Permasyarakatan/penjara), aku pengen kenalin kamu ke ayah, mau ya!?”
“Oh ya aku memang belum pernah kesana, iya aku mau kan sama kamu perginya,,,,^_^ ayah kamu serem gak”
“ich…. Kamu ya ngeledek ni ceritanya?, kamu takut ya sama ayah aku karna dia Narapi…..?”
“SSSsstttttt……enggak ko,! Aku gak bermaksud gitu,,, ok aku mau dan aku gak takut sama ayah kamu, kan ayah kamu ayah aku juga, ini akan jadi pengalaman baru aku yang seru, jadi pengen cepet-cepet hari minggu”
Salah satu lika liku hidup yang Mei alami adalah Ayahnya di penjara atas tuduhan pembunuhan berencana sehingga ayahnya harus mendekam selama 5 Tahun di Lembaga Permasyarakatan, sehinga membuat perekonomian keluarga runyam dan Mei harus mengalah untuk membantu ibunya bekerja di usia sekolah, dan masih banyak dan panjang kisah pahit yang harus Mei alami namun Febb adalah salah satu teman yang tidak melihat latar belakang keluarga karna lelaki itu menganggap Mei tidak bersalah dan tidak berhak mendapatkan perlakuan buruk hanya karna kesalahan yang telah diperbuat oleh ayahnya, maka dari itu ia bisa menerima keadaan keluarga kekasihnya saat ini.
Tibalah hari yang dinantikan yaitu menjenguk ayah Mei, semuanya berjalan baik-baik saja sampai mereka semua bertemu dengan ayahanda  dari Mei dan kedua adik lelakinya di suasana yang mendebarkan layaknya di televisi, suasana ruang besuk LP itu cukup menakutkan, dan penuh haru, bisa di bayangkan mungkin hampir semua orang tidak akan mau membayangkan hal seperti ini terjadi dalam kehidupan keluarganya, suasana seram pun berubah ketika kami memakuli ruang desuk khusus dimana kita sekeluarga duduk di saung  yang di bawahnya terdapan kolam ikan hias percakapan kami pun begitu hangat dengan candaan dan ledekan yang tertuju pada Mei dan Febb.
“Jadi ini pacarnya Mei bu? (tanya ayah membuka suara)
“Iya ayah..”
“Siapa nama mu Nak”
“Febbry Assyukri om, om gimana kabarnya baik?”
“Oh Febbry,,,, sperti ini lah keadaan ayah, oh ya anak ayah pacaran sama perempuan nich? (Ayah mencoba menggoda anak gadisnya)
“Ayah mah, namanya aja yang kaya cewek, nama kan gak ada salahnya ayah!!” (sanggah Mei yang tidak menerima gurauan ayahnya)
“Gak apa-apa Mei emang iya kan nama aku kaya cewe makanya aku biasa di panggil Febb aja om”
“hehe…… ayah hanya bercanda, rumah kamu di mana nak? Kamu tidak di marahi orang tuamu pergi ke sini, jauh pula?”
“tidak ko om,,,, saya sudah pamit mau jenguk om sama ibu dan bapa di rumah ” ( Febb tidak pernah menceritakan keadaan keluarga Mei pada Ibu dan Bapanya sehingga ia sedikit berbohong pada kedua orang tuanya)
“Syukurlah kalau memang seperti itu, ibu dan bapak mu orang mana nak?” (tanya ayah)
“Ibu orang Jakarta, bapa orang Cirebon”
“ngomong-ngomong udah berapa lama kalian pacaranya?”
“2 bulan lebih om”
“kenalnya?”
“dari kelas satu om”
“ayah minta tolong ya nak, tolong jagain anak gadis kesayangan ayah ini jangan sampai kamu sakitin dia dengan kebohongan, ketidak jujuran, atau yang lainnya, karna ayah gak suka kalo anak gadis ayah sampe sedih atau disakitin dalam bentuk apapun”(Ayah merangkul anak gadis yang sangat ayah sayangi itu sambil mengecup keningnya untuk memberikan isyarat betapa sayangnya ayah terhadap Mei)
“i..i..iya om saya gak akan ngecewain anak om atau bikin dia sedih, “
“terimakasih sebelumnya sudah membuat anak ayah bahagia dan jagain anak ayah karna sekarang gerak gerik ayah terbatas sehingga tidak bisa mengawasi atau menjaganya”
Tak terasa waktu terasa begitu cepat banyak misteri yang terimpan pada pertemuan itu, ayah menyembunyikan perasaannya yang mengetahui kebohongan yang dilakukan oleh lelaki yang menjadi kekasih anak gadisnya karna khawatir anak gadisnya bersedih maka dari itu ayah hanya bisa menyimpannya dan hanya bisa menasihati kekasih dari putri yang sangat ia sayang berharap anak lelaki itu faham dan mengerti sehingga segera merubah sikapnya yang salah menjadi benar sedangkan kini ada perasaan yang berkecamuk di dalam diri Febb yang menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan namun ia dibebani karna ia tak ingin mengecewakan Mei maka dari itu ia masih menutupi kebohongan demi hebohongan yang lama-kelamaan menjadi kebohongan besar yang berubah menjadi bom atom yang akan meledak dan menghancurkan hati Mei.
3 bulan kemudian
“Hari ini UAS semoga kita sukses dan lancar ya mengarjakan semua soal kali ini supaya kita naik kelas….. masih inget kan perjanjian kita kali ini, siapa yang nilainya paling baiik boleh minta apa aja dari  yang kalah” sms Mei pada kekasihnya di pagi hari saat ia bersiap berangkat ke sekolah untuk menghadapi ujian akhir semester
Tuliluliluliit,,,,,,, Hp bordering nada ada message yang masuk, balasan dari Febb,
“iya aku kali ini juga akan berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik karna ada yang mau kau minta ke kamu…… sukses ya sayang ,,,,,, Love you <3”
Selama ujian mereka masing-masing fokus untuk menjalani ujian dengan sepenuh hati, seusainya ujian liburan tiba dan mereka pergi berlibur masing-masing menikmati liburan sekolah sambil menunggu hasil pengumuman kenaikan kelas.
Hari yang di nantikan dan mendebarkan tiba yaitu pengumuman kenaikan kelas dan tidak heran lagi Mei mendapatkan nilai terbaik di kelasnya dan tentu saja dia naik kelas dengan nilai yang memuaskan dan peringkat petama, namun saat Mei ingin berbagi kebahagiaan dengan kekasihnya itu, Feb sama sekali tidak terlihat,,,, akhirnya ia menghubungi Febb via Hp.
Tuuthh……tuuthh…….
Tuuthh……tuuuth……..
“Halo Assalamualaikum” (suara di sebrang sana nampak lesu)
“halo wa’alaikum salam, kamu dimana? Ko gak ada di sekolah?”
“aku udah pulang, gimana hasil nya nilai kamu pasti bagus ya?”
“kenapa pulang, nilai kamu gimana? Iya,, aku naik kelas dan dapet perigkat satu karna dapet nilai terbaik di kelas, Janjinya jadi kan?”
“aku ikut senang,,,, aku naik tapi seperti biasa aku hanya dapet nilai sedikit di atas rata-rata, ya janjinya aku tepati besok ya”
“ya udah gak apa-apa ko,,, kan yang pentig nilai kamu udah lebih bagus dari nilai-nilai yang kemarin, sampai ketemu besok,  Assalamualaikum”
“Wa’alaikum salam”
Mei pergi bersama teman-temannya untuk merayakan keberhasilannya, saat sedang menikmati rasa bahagia atas kebahagiaanya tiba-tiba ada salah satu temannya yang bernama novian menghampiri Mei. Novian adalah teman sekelas Mei sekaligus tetangga dan teman baik dari Febb.
“Mei aku mau ngomong sebentar boleh?”(tanya Vian)
“iya, ada apa?”
“ada yang perlu kamu tau, sebentar ya,,,,, biar kamu bicara aja sendiri, aku sudah konfirmasi sama orang yang bersangkutan langsung”
Mei sama sekali tidak mengerti maksud dari kawannya itu yang memanggilnya namun berbicara seolah ada sesuatu rahasia yang tengah lama ia tidak mengetahuinya, vian sibuk mengutak-atik Hpnya mencoba menghubungi seseorang di sebrang sana dan memberikan Hpnya pada Mei. Sambil diliputi rasa penasaran ia memberanikan diri untuk berbicara untuk mengetahui sebenarnya apa yang sedang terjadi di hari yang membahagiakan baginya saat ini.
“Halo, Assalamualaikum  ini siapa ya?”
“Wa’alaikum salam, aku Fatimah, salam kenal.. J vian bilang ada yang mau kenalan sama aku”
“owh iya, senang berkenalan sama kamu Fatimah, kamu pacarnya vian ya?”(Mei membuka pertanyaan, meski dia masih belum mengerti apa maksud vian)
“Bukan aku temennya”
“owh berarti kenal donk dengan Febry”(pertanyaan itu terlontar begitu saja, Mei takut namun ia harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi)
“iya aku kenal sama Febbry Assyukri, kamu teman sekolahnya ya”
“iya aku temannya, kamu kayaknya ada hubngan special ya sama Febb karna kamu panggil namanya halus banget, seperti manggil nama kekasihnya sendiri, kamu pacarnya Febb ya?”(Pertanyaan itu entah berasal dari mana yang jelas pertanyaan itu cukup mengiris perih jantung Mei jika ternyata wanita di sebrang sana mengatakan “Ya”)
“Ehmm….. jadi malu, iya aku pacarnya Febb, owh ya aku belum tau nama kamu, kamu siapa?
Saat mendengarkan jawaban dari wanita yang bernama Fatimah itu, Mei merasa seakan waktu terhenti, langit menjadi gelap namun tak ada tanda-tanda hujan, kilatan petir menyambar, hati mei terasa remuk sehingga butiran Kristal di pelupuk matanya mencair menjadi pengganti hujan deras yang membanjiri pipinya yang putih mulus dan lelehan Kristal itu membasahi jilbab putihnya yang menjadi saksi remuknya hati gadis manis yang sedang merayakan kebahagiaannya yang berubah menjadi rasa sakit dan derita yang membuat Mei merasa merana.
“Halo….. halo….. ada orang di sana” (suara wanita di sebrang sana menyadarkan Mei yang dalam keadaan terpuruk namun mencoba tetap tegar)
“oh ya,,, aku Mei…,,,,”
“Mei????”
“ya”
“vian memberitahu aku kalau Febb punya kekasih yang Bernama Mei”
“Tenang aja itu dulu sekarang sudah tidak ko” kita baru aja udahan seminggu yang lalu, selamat ya atas hubungan kalian semoga aja langgeng…. Sampai ketemu,,, Assalamualaikum, ngomong sama vian ya’’’’”
“ya, senag kenalan sama kamu Mei”
Airmata yang memenuhi pelupuk mata Mei sudah tak sanggup ia bendung, gadis itu terpuruk, ia terduduk memeluk betisnya untuk menahan air mata dan rasa kecewanya
“maaf mei aku tidak bermaksud membuatmu sedih” (vian mencoba menghibur Mei)
“tak apa aku baik-baik saja terimakasih ya vian, karna kamu aku jadi tau, aku pulang dulu ya vian, badan ini terasa lelah.”
“biar aku antar” (vian mencoba untuk mengantar Mei memastikan ia selamat sampai di rumahnya)
Diperjalanan pulang mei menelfon Febb.
“Assalamualaikum, Febb aku mau janji kita di laksanakan hari ini aja ya, aku tunggu di rumah sekarang, Wassalam”
“wa’alaikum salam, ya aku kerumah sekarang”
Febb sudah tiba di rumah Mei, mereka saling terdiam cukup lama, sampai airmata mei tumpah lagi dan memberanikan diri membuka suaranya.
“Aku mau minta kamu jujur mengatakan segalanya yang selama ini aku gak tau dengan jujur”
“kamu kenapa Mei? Kenapa kamu menangis? Ada masalah apa?”
“tolong jawab saja permintaan aku”
“vian ngomong macem-macem ya sama kamu, percaya Mei cinta aku cuma buat kamu”
“tolong jawab”(tegas mei dengan rintihan tangis Mei luapan kekecewaan yang begitu dalam)
“Ok…. Aku akan jujur sama kamu kalo aku punya kekasih selain kamu di Jakarta yang bernama Fatimah, kita jadi kekasih di bulan Maret, aku coba jujur sama kamu tapi aku gak mau kamu kecewa sama aku”
Kata-kata yang keluar dari mulut Mei bertubi-tubi keluar gambaran bom atom yang berhasil meledak dan menghancur leburkan perasaan dan hatinya
“Apa salah ku? Apa aku punya salah sama kamu sampai kamu setega ini? Bohongi aku, khianati aku, kamu tipu aku, kamu hancur leburkan hati aku, kepercayaan, dan kasih sayang aku sama kamu?, tak perlu kamu jawab aku sudah tau jawabannya, ”karna aku adalah anak dari seorang narapidana, ya kan,,,!! Mungkin aku memang tidak berhak bahagia”, pulanglah Febb jagalah Fatimah baik-baik, cukuplah aku yang merasakan sakitnya penghianatan cinta ini, aku mengalah, aku mundur, semoga kamu bahagia”
“Mei…..!!!!!,,,,,,,, Mei..!!!!!!!!!! Mei..!!!!! dengarin penjelasan aku, aku minta maaf mei, buka mei pintunya, tolong maafin aku mei…. Mei….meiiii….. buka pintunya,,,,,,,,, baiklah …. Aku harap kita masih bisa menjadi sorang teman, Assalamualaikum” (Febb pergi dengan menahan rasa bersalah yang begitu besar dan Febb pun menangis karna baru ia sadari bahwa kebohongan lebih menyakitkan dari pada kejujuran, dihatinya hanya bisa berbisik “maafkan aku Mei, aku sangat menyayangi mu” lelaki itu pun menangis….
Febb mencoba menelfon Mei puluhan kali…. Namun tak kunjung ada jawaban hanya balasan sms yang berisi (“Aku rela tak mencecap arti bahagianya cinta jika akhirnya aku bertemu luka. Aku tak ingin membaca cinta dari matamu yang penuh dusta. Aku kan biarkan kau pergi tanpa meninggalkan sekerat hati untukku lagi. Cinta itu tak bisa dibagi, maka aku lah yang memutuskan pergi.”)

Mei akhirnya berani membuka mata dan mengingat semua yang pernah di ucapkan teman-teman dan juga ayahnya
“Mei hati-hati Febb sering banget terima telfon dari cewe”
“anak gadis ayah hati-hati Febb cewenya banyak lo mau tau gak namanya Mei, Elin, nesty, dan fitry,,, hehe”(candaan itu)
“mei aku liat Hp Febb ada sms sayang tapi itu bukan no kamu”
Dan masih banyak lagi namun dulu mei menampik semuanya sampai perasaan curiga dihatinya pun ia abaikan. Samppai kini luka hati itu menganga terbuka lebar di hatinya dan entah kapan luka itu akan kering dan sembuh….
“Ketika kita berani jatuh cinta kita juga harus siap dengan rasa sakit yang akan di timbulkannya dalam bentuk apapun”

Rossa-Hati yang Kau Sakiti

"Jangan pernah katakan bahwa
Cintamu hanyalah untukku
Karna kini kau telah membaginya
Maafkan bila memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Karna hatiku selalu kau lukai

Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
Ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasa

Ku menangis membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya

Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus slalu kau tahu
Aku lah hati yang telah kau sakit"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar