“Kebahagiaan Diakhiri Derita”
“2 bulan sudah kita lalui
hari bersama menjalin ikatan cinta, apakah cintamu masih besar seperti dulu
kepadaku?, karna hati ini mulai khawatir cinta itu perlahan luntur” (SMS Mei
untuk kekasih nya)
Sms pun terkirim dari Hp Mei
menuju Hp di Sebrang sana Yaitu Feb Pacar pertama yang begitu Ia cintai
sehingga Ia sangat berharap hubungannya akan berlangsung lama hingga ajal
menjemput, wanita belia itu menunggu balasan dari kekasihnya. Meski setiap hari
bertemu di sekolah wanita manis yang setiap hari mengenakan jilbab itu jarang
terlihat mesra atau berduaan dengan kekasihnya, karna Mei menginginkan hubungan
dengan kekasihnya untuk saling memotivasi dalam kebaikan bukan tipe pacaran
dalam tanda kutip.
Hp berdering, ternyata (Feb
Kekasihku Memanggil……) telfon pun ia angkat segera dengan hati gembira
“Halo, Assalamualaikum……”
“Wa’alaikum salam, lagi
ngapain? “
“Nunggu balasan sms kamu”
“kenapa kamu berfikiran kaya
gitu sih?!, dengerin ya Mei Cinta aku itu cuma buat kamu, aku sayang sama kamu
dan itu gak akan pernah berubah atau luntur sedikitpun”
“Aku hanya bisa berdo’a dan
berharap semoga demikian, dan semoga sesuatu yang negative yang aku fikirkan
ini salah.”
“Aku akan buktiin kalo cinta
aku Cuma buat kamu”
“Makasih ya Febb aku syang
kamu”
“Aku juga Mei…….”
“Sampai ketemu sayang….”
“Ya Assalamualaiku……”
“Wa’alaikum salam”
Tuthhh……. Percakapanpun
terhenti, Mei dan Febb memulai kisah kasih mereka di awal januari semuanya
terjadi mengalir begitu saja saat mereka berdua menyadari ada rasa sayang di antara keduanya kini hubungan mereka sudah
2 bulan berjalan.
Pemilik nama lengkap Meilinesty Safitri adalah
gadis manis yang setiap hari selalu mengenakan jilbab yang kini sedang
mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dan mengambil jurusan Teknik
Komputer, ia cukup terkenal sebagai gadis yang cerdas dan pendiam kehidupannya
bagai latar tebing curam yang harus membuatnya
merasakan pahit getirnya hidup dan menjadi gadis yang lebih dewasa
dari usianya, namun ia berhasil
melewatinya sampai Feb hadir sebagai teman yang kini menjadi kekasihnya dan sangat
ia cintai.
Berbeda dengan pemilik nama
lengkap Febbry Assyukri yang sering di panggil Febb adalah laki-laki manja yang
terbiasa hidup serba kecukupan namun sekolah di satu sekolah yang sama dengan
jurusan yang berbeda yaitu Teknik Motor Otomotif di kenal sebagai lelaki yang
bersih dan cukup tampan juga memiliki banyak teman namun tidak terlalu cerdas
atau pandai, lelaki ini adalah kekasih Mei.
Sering kali sepulang sekolah
Mei mengajak belajar bersama Febb agar dapat berbagi ilmu bersama namun Ia
lebih sering mengajarkan Febb, pada saat pertamakali belajar bersama ada
kejadian lucu yang membuat Mei tersipuh malu.
Bell pulang sekolah berbunyi
Febb keluar lebih dulu dan melewati ruang kelas kekasihnya. Mei memanggil dengan tanpa suara isyarat
bahasa hanya mereka yang tau maksudnya,
“tunggu aku keluar kelas”,
Feb pun menunggu dengan sabar sampai kekasihnya keluar dari kelasnya.
“Dooooorrr……….!! Kaget ya?
Lama ya nunggunya?”
“enggak ko, ada apa ko tumben
minta di tungguin, ?”
“hmmm, belajar bareng yu?! 2
minggu lagi kan UTS…..,,,,”
“boleh,,, dimana?”
“ di rumah kamu aja,
pelajaran apa yang membuat kamu sukar memahaminya?” (tanya Mei tanpa memikirkan
kekasihnya itu tersinggung atau tidak)
“iya ….iya ….. Pacarku yang
pinter ini lagi nyindir cowoknya ya,,,,,,! kalo menurut aku yang gak bisa aku
pahami itu, mata pelajaran Matematika dan Fisika” (Febb berbicara sambil
menatap mata Mei untuk memperjelas apakah kekasihnya itu berniat menyindir ataukah hanya ingin
membantu)
“Iiich orang gak nyindir
juga,,,,L kan siapa tau aku bisa
bantu*$%# L “
“iya aku tau, Cuma bercanda
juga!! ko ngambek,,,? Makasih ya Mei yang manis udah perhatian sama aku, yuk
kita jalan untuk belajar bareng” (sambil mengelus kepala Mei, Febb berbicara
sambil menunjukan perhatian, kasih sayang dan rasa terimakasih atas perhatian
kekasihnya yang merasa bersalah karna merasa Febb tersinggung atas ucapannya
untuk mengajak belajar bersama). Sesampainya dirumah mereka makan siang bersama
keluarga Febb, Ia selalu menyimpan
kebohongan atas alasannya setiap libur akhir pekan berkunjung ke Jakarta hingga
Mei menyimpan rasa penasarannya untuk bertanya, sampai pada satu waktu ia
memiliki kesempatan untuk bertanya saat mereka sedang pergi jalan-jalan
bersama.
“Febb aku boleh tanya sesuatu
gak?”
“Apaaa? Sesuatu
banget&^%$# hehehe……Bilang aja? Ko peke ijin segala boleh apa enggaknya, ya
jelas boleh dong.”
“Ich… becandanya!!... Kamu ko
seneng banget ya kalo pergi ke Jakarta, boleh tau gak kenapa? selain kamu mau
mengunjungi nenek mu yang sangat kamu sayang itu?”
Febbry tertegun sejenak atas
pertanyaan kekasihnya itu, ada rasa bersalah dihatinya karna tengah membohongi
kekasih yang sangat ia cintai.
“hmmmm,,,, udah deh gak usah
di bahas, aku yakin kamu ke Jakarta itu karna kamu sayang banget sama nenek kamu,dan pengen kasih perhatian
dengan mengunjungi beliau setiap minggu”
(Mei membatalkan pertanyaan yang ia ajukan karna tak kunjung mendapat jawaban
dari Febb yang termenung semakin merasa bersalah karna kekasihnya begitu
mempercayai lelaki yang tega membohongi dan membagi hatinya kini)
“ehm…. Gini sebnernyaaa….”
“udah,,,,, aku percaya kamu
ko, tapi aku minta satu hal, jangan pernah sia-siakan kepercayaan aku ya! karna
aku sayang sama kamu makanya aku akan percaya sama kamu, jadi jangan kecewain
aku”
“I… Iya aku akan jaga
kepercayaan kamu ko, dan aku gak akan pernah mau mengecewakan kamu. Makasih ya
atas kepercayaan yang udah kamu kasih buat aku, aku juga suka reunian di
Jakarta sama teman – teman SD aku, itu alasan lain aku seneng ke Jakarta.
Memang kamu fikir alasan lain aku senang sana apa?”
“Aahhh Gak ko, oh ya gak
kerasa ya sekarang udah di pertengahan maret, minggu ini kamu mau ke Jakarta
lagi?”
“iya kita udah 2 bulan lebih
hubungan, minggu ini aku enggak sana ko, ada apa?”
“minggu ini aku, ibu dan adik-adik
mau jenguk ayah di LP(Lembaga Permasyarakatan/penjara), aku pengen kenalin kamu
ke ayah, mau ya!?”
“Oh ya aku memang belum
pernah kesana, iya aku mau kan sama kamu perginya,,,,^_^ ayah kamu serem gak”
“ich…. Kamu ya ngeledek ni
ceritanya?, kamu takut ya sama ayah aku karna dia Narapi…..?”
“SSSsstttttt……enggak ko,! Aku
gak bermaksud gitu,,, ok aku mau dan aku gak takut sama ayah kamu, kan ayah
kamu ayah aku juga, ini akan jadi pengalaman baru aku yang seru, jadi pengen
cepet-cepet hari minggu”
Salah satu lika liku hidup
yang Mei alami adalah Ayahnya di penjara atas tuduhan pembunuhan berencana
sehingga ayahnya harus mendekam selama 5 Tahun di Lembaga Permasyarakatan,
sehinga membuat perekonomian keluarga runyam dan Mei harus mengalah untuk
membantu ibunya bekerja di usia sekolah, dan masih banyak dan panjang kisah
pahit yang harus Mei alami namun Febb adalah salah satu teman yang tidak
melihat latar belakang keluarga karna lelaki itu menganggap Mei tidak bersalah
dan tidak berhak mendapatkan perlakuan buruk hanya karna kesalahan yang telah
diperbuat oleh ayahnya, maka dari itu ia bisa menerima keadaan keluarga
kekasihnya saat ini.
Tibalah hari yang dinantikan
yaitu menjenguk ayah Mei, semuanya berjalan baik-baik saja sampai mereka semua
bertemu dengan ayahanda dari Mei dan
kedua adik lelakinya di suasana yang mendebarkan layaknya di televisi, suasana
ruang besuk LP itu cukup menakutkan, dan penuh haru, bisa di bayangkan mungkin hampir
semua orang tidak akan mau membayangkan hal seperti ini terjadi dalam kehidupan
keluarganya, suasana seram pun berubah ketika kami memakuli ruang desuk khusus
dimana kita sekeluarga duduk di saung
yang di bawahnya terdapan kolam ikan hias percakapan kami pun begitu
hangat dengan candaan dan ledekan yang tertuju pada Mei dan Febb.
“Jadi ini pacarnya Mei bu?
(tanya ayah membuka suara)
“Iya ayah..”
“Siapa nama mu Nak”
“Febbry Assyukri om, om
gimana kabarnya baik?”
“Oh Febbry,,,, sperti ini lah
keadaan ayah, oh ya anak ayah pacaran sama perempuan nich? (Ayah mencoba
menggoda anak gadisnya)
“Ayah mah, namanya aja yang
kaya cewek, nama kan gak ada salahnya ayah!!” (sanggah Mei yang tidak menerima
gurauan ayahnya)
“Gak apa-apa Mei emang iya
kan nama aku kaya cewe makanya aku biasa di panggil Febb aja om”
“hehe…… ayah hanya bercanda,
rumah kamu di mana nak? Kamu tidak di marahi orang tuamu pergi ke sini, jauh
pula?”
“tidak ko om,,,, saya sudah
pamit mau jenguk om sama ibu dan bapa di rumah ” ( Febb tidak pernah
menceritakan keadaan keluarga Mei pada Ibu dan Bapanya sehingga ia sedikit
berbohong pada kedua orang tuanya)
“Syukurlah kalau memang
seperti itu, ibu dan bapak mu orang mana nak?” (tanya ayah)
“Ibu orang Jakarta, bapa
orang Cirebon”
“ngomong-ngomong udah berapa
lama kalian pacaranya?”
“2 bulan lebih om”
“kenalnya?”
“dari kelas satu om”
“ayah minta tolong ya nak,
tolong jagain anak gadis kesayangan ayah ini jangan sampai kamu sakitin dia
dengan kebohongan, ketidak jujuran, atau yang lainnya, karna ayah gak suka kalo
anak gadis ayah sampe sedih atau disakitin dalam bentuk apapun”(Ayah merangkul
anak gadis yang sangat ayah sayangi itu sambil mengecup keningnya untuk
memberikan isyarat betapa sayangnya ayah terhadap Mei)
“i..i..iya om saya gak akan
ngecewain anak om atau bikin dia sedih, “
“terimakasih sebelumnya sudah
membuat anak ayah bahagia dan jagain anak ayah karna sekarang gerak gerik ayah
terbatas sehingga tidak bisa mengawasi atau menjaganya”
Tak terasa waktu terasa
begitu cepat banyak misteri yang terimpan pada pertemuan itu, ayah
menyembunyikan perasaannya yang mengetahui kebohongan yang dilakukan oleh
lelaki yang menjadi kekasih anak gadisnya karna khawatir anak gadisnya bersedih
maka dari itu ayah hanya bisa menyimpannya dan hanya bisa menasihati kekasih
dari putri yang sangat ia sayang berharap anak lelaki itu faham dan mengerti
sehingga segera merubah sikapnya yang salah menjadi benar sedangkan kini ada perasaan
yang berkecamuk di dalam diri Febb yang menyadari bahwa ia telah melakukan
kesalahan namun ia dibebani karna ia tak ingin mengecewakan Mei maka dari itu
ia masih menutupi kebohongan demi hebohongan yang lama-kelamaan menjadi
kebohongan besar yang berubah menjadi bom atom yang akan meledak dan
menghancurkan hati Mei.
3
bulan kemudian
“Hari ini UAS semoga kita
sukses dan lancar ya mengarjakan semua soal kali ini supaya kita naik kelas…..
masih inget kan perjanjian kita kali ini, siapa yang nilainya paling baiik
boleh minta apa aja dari yang kalah” sms
Mei pada kekasihnya di pagi hari saat ia bersiap berangkat ke sekolah untuk
menghadapi ujian akhir semester
Tuliluliluliit,,,,,,, Hp
bordering nada ada message yang masuk, balasan dari Febb,
“iya aku kali ini juga akan
berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik karna ada yang mau kau minta ke
kamu…… sukses ya sayang ,,,,,, Love you <3”
Selama ujian mereka
masing-masing fokus untuk menjalani ujian dengan sepenuh hati, seusainya ujian
liburan tiba dan mereka pergi berlibur masing-masing menikmati liburan sekolah
sambil menunggu hasil pengumuman kenaikan kelas.
Hari yang di nantikan dan
mendebarkan tiba yaitu pengumuman kenaikan kelas dan tidak heran lagi Mei
mendapatkan nilai terbaik di kelasnya dan tentu saja dia naik kelas dengan
nilai yang memuaskan dan peringkat petama, namun saat Mei ingin berbagi
kebahagiaan dengan kekasihnya itu, Feb sama sekali tidak terlihat,,,, akhirnya
ia menghubungi Febb via Hp.
Tuuthh……tuuthh…….
Tuuthh……tuuuth……..
“Halo Assalamualaikum” (suara
di sebrang sana nampak lesu)
“halo wa’alaikum salam, kamu
dimana? Ko gak ada di sekolah?”
“aku udah pulang, gimana
hasil nya nilai kamu pasti bagus ya?”
“kenapa pulang, nilai kamu
gimana? Iya,, aku naik kelas dan dapet perigkat satu karna dapet nilai terbaik
di kelas, Janjinya jadi kan?”
“aku ikut senang,,,, aku naik
tapi seperti biasa aku hanya dapet nilai sedikit di atas rata-rata, ya janjinya
aku tepati besok ya”
“ya udah gak apa-apa ko,,,
kan yang pentig nilai kamu udah lebih bagus dari nilai-nilai yang kemarin,
sampai ketemu besok, Assalamualaikum”
“Wa’alaikum salam”
Mei pergi bersama
teman-temannya untuk merayakan keberhasilannya, saat sedang menikmati rasa
bahagia atas kebahagiaanya tiba-tiba ada salah satu temannya yang bernama
novian menghampiri Mei. Novian adalah teman sekelas Mei sekaligus tetangga dan
teman baik dari Febb.
“Mei aku mau ngomong sebentar
boleh?”(tanya Vian)
“iya, ada apa?”
“ada yang perlu kamu tau,
sebentar ya,,,,, biar kamu bicara aja sendiri, aku sudah konfirmasi sama orang
yang bersangkutan langsung”
Mei sama sekali tidak
mengerti maksud dari kawannya itu yang memanggilnya namun berbicara seolah ada
sesuatu rahasia yang tengah lama ia tidak mengetahuinya, vian sibuk
mengutak-atik Hpnya mencoba menghubungi seseorang di sebrang sana dan
memberikan Hpnya pada Mei. Sambil diliputi rasa penasaran ia memberanikan diri
untuk berbicara untuk mengetahui sebenarnya apa yang sedang terjadi di hari
yang membahagiakan baginya saat ini.
“Halo, Assalamualaikum ini siapa ya?”
“Wa’alaikum salam, aku
Fatimah, salam kenal.. J
vian bilang ada yang mau kenalan sama aku”
“owh iya, senang berkenalan
sama kamu Fatimah, kamu pacarnya vian ya?”(Mei membuka pertanyaan, meski dia
masih belum mengerti apa maksud vian)
“Bukan aku temennya”
“owh berarti kenal donk
dengan Febry”(pertanyaan itu terlontar begitu saja, Mei takut namun ia harus
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi)
“iya aku kenal sama Febbry
Assyukri, kamu teman sekolahnya ya”
“iya aku temannya, kamu
kayaknya ada hubngan special ya sama Febb karna kamu panggil namanya halus
banget, seperti manggil nama kekasihnya sendiri, kamu pacarnya Febb
ya?”(Pertanyaan itu entah berasal dari mana yang jelas pertanyaan itu cukup
mengiris perih jantung Mei jika ternyata wanita di sebrang sana mengatakan
“Ya”)
“Ehmm….. jadi malu, iya aku
pacarnya Febb, owh ya aku belum tau nama kamu, kamu siapa?
Saat mendengarkan jawaban
dari wanita yang bernama Fatimah itu, Mei merasa seakan waktu terhenti, langit
menjadi gelap namun tak ada tanda-tanda hujan, kilatan petir menyambar, hati
mei terasa remuk sehingga butiran Kristal di pelupuk matanya mencair menjadi
pengganti hujan deras yang membanjiri pipinya yang putih mulus dan lelehan
Kristal itu membasahi jilbab putihnya yang menjadi saksi remuknya hati gadis
manis yang sedang merayakan kebahagiaannya yang berubah menjadi rasa sakit dan
derita yang membuat Mei merasa merana.
“Halo….. halo….. ada orang di
sana” (suara wanita di sebrang sana menyadarkan Mei yang dalam keadaan terpuruk
namun mencoba tetap tegar)
“oh ya,,, aku Mei…,,,,”
“Mei????”
“ya”
“vian memberitahu aku kalau
Febb punya kekasih yang Bernama Mei”
“Tenang aja itu dulu sekarang
sudah tidak ko” kita baru aja udahan seminggu yang lalu, selamat ya atas
hubungan kalian semoga aja langgeng…. Sampai ketemu,,, Assalamualaikum, ngomong
sama vian ya’’’’”
“ya, senag kenalan sama kamu
Mei”
Airmata yang memenuhi pelupuk
mata Mei sudah tak sanggup ia bendung, gadis itu terpuruk, ia terduduk memeluk
betisnya untuk menahan air mata dan rasa kecewanya
“maaf mei aku tidak bermaksud
membuatmu sedih” (vian mencoba menghibur Mei)
“tak apa aku baik-baik saja
terimakasih ya vian, karna kamu aku jadi tau, aku pulang dulu ya vian, badan
ini terasa lelah.”
“biar aku antar” (vian
mencoba untuk mengantar Mei memastikan ia selamat sampai di rumahnya)
Diperjalanan pulang mei
menelfon Febb.
“Assalamualaikum, Febb aku
mau janji kita di laksanakan hari ini aja ya, aku tunggu di rumah sekarang,
Wassalam”
“wa’alaikum salam, ya aku
kerumah sekarang”
Febb sudah tiba di rumah Mei,
mereka saling terdiam cukup lama, sampai airmata mei tumpah lagi dan
memberanikan diri membuka suaranya.
“Aku mau minta kamu jujur
mengatakan segalanya yang selama ini aku gak tau dengan jujur”
“kamu kenapa Mei? Kenapa kamu
menangis? Ada masalah apa?”
“tolong jawab saja permintaan
aku”
“vian ngomong macem-macem ya
sama kamu, percaya Mei cinta aku cuma buat kamu”
“tolong jawab”(tegas mei
dengan rintihan tangis Mei luapan kekecewaan yang begitu dalam)
“Ok…. Aku akan jujur sama
kamu kalo aku punya kekasih selain kamu di Jakarta yang bernama Fatimah, kita
jadi kekasih di bulan Maret, aku coba jujur sama kamu tapi aku gak mau kamu
kecewa sama aku”
Kata-kata yang keluar dari
mulut Mei bertubi-tubi keluar gambaran bom atom yang berhasil meledak dan
menghancur leburkan perasaan dan hatinya
“Apa salah ku? Apa aku punya
salah sama kamu sampai kamu setega ini? Bohongi aku, khianati aku, kamu tipu
aku, kamu hancur leburkan hati aku, kepercayaan, dan kasih sayang aku sama kamu?,
tak perlu kamu jawab aku sudah tau jawabannya, ”karna aku adalah anak dari
seorang narapidana, ya kan,,,!! Mungkin aku memang tidak berhak bahagia”,
pulanglah Febb jagalah Fatimah baik-baik, cukuplah aku yang merasakan sakitnya
penghianatan cinta ini, aku mengalah, aku mundur, semoga kamu bahagia”
“Mei…..!!!!!,,,,,,,,
Mei..!!!!!!!!!! Mei..!!!!! dengarin penjelasan aku, aku minta maaf mei, buka
mei pintunya, tolong maafin aku mei…. Mei….meiiii….. buka pintunya,,,,,,,,,
baiklah …. Aku harap kita masih bisa menjadi sorang teman, Assalamualaikum”
(Febb pergi dengan menahan rasa bersalah yang begitu besar dan Febb pun
menangis karna baru ia sadari bahwa kebohongan lebih menyakitkan dari pada kejujuran,
dihatinya hanya bisa berbisik “maafkan aku Mei, aku sangat menyayangi mu”
lelaki itu pun menangis….
Febb mencoba
menelfon Mei puluhan kali…. Namun tak kunjung ada jawaban hanya balasan sms
yang berisi (“Aku rela tak mencecap arti
bahagianya cinta jika akhirnya aku bertemu luka. Aku tak ingin membaca cinta
dari matamu yang penuh dusta. Aku kan biarkan kau pergi tanpa meninggalkan
sekerat hati untukku lagi. Cinta itu tak bisa dibagi, maka aku lah yang
memutuskan pergi.”)
Mei akhirnya
berani membuka mata dan mengingat semua yang pernah di ucapkan teman-teman dan
juga ayahnya
“Mei hati-hati
Febb sering banget terima telfon dari cewe”
“anak gadis
ayah hati-hati Febb cewenya banyak lo mau tau gak namanya Mei, Elin, nesty, dan
fitry,,, hehe”(candaan itu)
“mei aku liat
Hp Febb ada sms sayang tapi itu bukan no kamu”
Dan masih
banyak lagi namun dulu mei menampik semuanya sampai perasaan curiga dihatinya
pun ia abaikan. Samppai kini luka hati itu menganga terbuka lebar di hatinya
dan entah kapan luka itu akan kering dan sembuh….
“Ketika kita
berani jatuh cinta kita juga harus siap dengan rasa sakit yang akan di
timbulkannya dalam bentuk apapun”
Rossa-Hati yang Kau Sakiti
"Jangan pernah katakan bahwa
Cintamu hanyalah untukku
Karna kini kau telah membaginya
Maafkan bila memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Karna hatiku selalu kau lukai
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu
Ku hanya bisa mengatakan apa yang ku rasa
Ku menangis membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya
Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus slalu kau tahu
Aku lah hati yang telah kau sakit"