Dahulu ketika aku duduk di
bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK ) aku pernah mengalami prilaku perbuatan
curang, perbuatan curang itu aku lakukan ketika aku kelas 2 SMK mengambil
jurusan Teknik Komputer di salah satu SMK swasta di kabupaten karawang yaitu
SMK Tri Mitra.
Di SMK itu ada satu system
yang mengharuskan siswa/siswinya melaksanakan praktek kerja industry
(PRAKERIN), termasuk salah satunya aku yang harus melaksanakan Prakerin
selama 4 bulan di PT.Sumi Rubber
Indonesia (Dunlop), pada saat aku tengah melaksanakan Prakerin selama 2 bulan
aku harus menghadapi Ujian Tengah Smester sedangkan kapasitas aku belajar si
sekolah hanya 1 hari dalam seminggu yaitu di hari sabtu aku berfikir keras
dengan tekanan dari pihak orang tua yang tidak menginginkan aku sampai turun
nilai serta peringkat kelasnya.
1 Minggu lamanya aku memutar
otak agar pada saat ujian bisa mengerjakannya dengan baik dan
tetap stabil nilainya, akhirnya muncullah niatan untuk melakukan curang saat perusahaan
maliburkan seluruh siswa yang melaksanakan PREKERIN di Perusahaannya pada hari
dimana aku sekolah, pihak sekolah mengumpulkan seluruh siswa dan memberikan
pengumuman bahwa siswa/I yang sedang melaksanakan prakerin akan melaksanakan
Ujian Tengah Semester (UTS) pada hari sabtu dan minggu saja otomatis aku makin
pusing dengan 12 mata pelajaran hanya di beri waktu 2 hari, berarti dalam satu
hari aku harus mengerjakan 6 mata
pelajaran saat ujian aku berfikir keras dengan pembelajaran yang seadanya aku
pelajari hanya setiap hari sabtu ini aku harus mendapatkan nilai yang baik di
semua mata pelajaran, aku akhirnya memutuskan untuk mencontek dengan cara
meminjam buku pelajaran teman yang belum melaksanakan prakerin dan lengkap
catatannya setelah itu aku meminta bantuan teman yang melak sanaan ujian lebih
awal untuk membawa lembar soal agar aku bisa mencari jawabannya untuk di
kerjakan sabtu dan minggu nanti,,, setelah soal aku dapatkan kamis malam aku
begadang untuk membaca buku catatan temanku untuk mencari jawaban yang ada pada
soal ujian setelah itu aku catat untuk di hafalkan di perusahaan sehingga aku
tidak terlihat mencontek pada buku dan catatan kecil. Namun perbuatan itu
membuatku merasakan malu yang teramat dalam hingga kini karna aku curang dan berbohong.